Salah satu jenis susu yang paling banyak dikonsumsi adalah susu sapi. Susu jenis ini bahkan paling umum dijumpai dalam susu formula bayi. Hal tersebut wajar mengingat komponen senyawa yang terkandung di dalam susu sapi terbilang lengkap mulai dari kalori, kalsium, protein, lemak, karbohidrat, fosfor, Vitamin A, B1, dan C serta air.
Meski bergizi, namun susu sapi juga bisa menimbulkan reaksi menyimpang terhadap bayi. Gejala yang muncul cukup beragam mulai dari gangguan pada kulit sampai pencernaan. Berikut ciri-ciri bayi alergi susu sapi yang patut Anda ketahui.
Ciri-Ciri Bayi Alergi Terhadap Susu Sapi
Jika digeneralisir, terdapat 3 respon klinis atas konsumsi susu sapi oleh bayi. Pertama adalah respon cepat yang mencakup waktu setelah mengkonsumsi susu sapi hingga munculnya gejala alergi. Kedua adalah respon sedang yang umumnya mencakup sistem pencernaan dan dimulai dari 45 menit sampai 20 jam setelah mengkonsumsi susu sapi. Terakhir adalah respon lambat yang umumnya berupa gangguan kulit dan juga saluran cerna, biasanya muncul setelah 20 jam mengkonsusmi susu sapi.
Adapun ciri-ciri bayi alergi susu sapi respon cepat biasanya berupa bintik merah layaknya campak disertai atau tidak disertai dengan gatal. Ciri lainnya adalah saluran pernapasan bayi yang terganggu dan ditandai dengan munculnya bunyi “ngikk” atau Wheezing yang umumnya muncul setelah mengkonsumsi susu sapi meski dalam jumlah yang sedikit.
Sementara itu ciri-ciri bayi alergi susu sapi respon sedang ditandai dengan gejala muntah juga diare yang umumnya terjadi dalam rentang waktu 45 menit hingga 20 jam setelah meminum susu sapi. Terakhir adalah ciri-ciri bayi alergi susu sapi respon lambat adalah diare, konstipasi atau sulit buang air besar dan juga terkena dermatitis atau gangguan kulit yang parah.
Gejala Secara Umum
Selain pengelompokan di atas, pada dasarnya secara umum ciri-ciri bayi alergi susu sapi antara lain:
1. Gangguan saluran cerna yang ditandai dengan gejala sering muntah atau gumoh. Mengalami kembung dan cegukan. Tak jarang pula bayi terlihat sering buang angin, mulet atau ngeden juga cenderung leboh rewel dan gelisah utamanya di malam hari. Bayi yang terkena alergi susu sapi juga cenderung sering buang air besar meski pada kondisi tertentu ditemukan bayi yang malah menderita konstipasi.
Adapun kotoran bayi yang terserang alergi umumnya cair berwarna hijau dengan bau yang lebih tajam. Ciri lainnya adalah terjadinta Hernia Umbilikalis atau area pusar menjadi menonjol, Scrotalis Inguinalis atau benjolan di daerah selangkangan dan juga buah zakar.
2. Kulit menjadi sensitive dan sering muncul bintik atau bisul berwarna merah utamanya di bagian pipi dan sekitar mulut juga telinga. Muncul puka kerak di bagian kulit kepala dan muncul bercak berwarna hitam pada kulit layaknya bekas gigitan nyamuk.
Selain itu, mata, telinga juga area rambit sering terasa gatal yang dibarengi dengan kondisi dimana kelenjar pada bagian belakang kepala membesar. Hal lain yang menjadi ciri-ciri bayi alergi susu sapi adalah kotoran telinga yang berlebih dan berbau tajam
3. Ciri lainnya ada pada lidah yang sering ditumbuhi bercak putih sepert jamur. Sementara itu bibir bayi cenderung kering dan bibir bawah tepatnya pada bagian tengah berwarna lebih gelap kebiruan.
4. Nafas berbunyi atau Hipersekresi Bronkus. Napas ini berbunyi dan disertai dengan batuk terutama di malam hari dan hilang di pagi hari.
5. Hidung bayi menjadi lebih sensitive. Sering menderita bersin, pilek dan kotoran di hidung jadi lebih banyak. Bayi dalam kondisi ini umumnya sering tersedak sebab saluran pernapasannya tersumbat dan bernapas hanya dengan 1 lubang hidung.
6. Mata menjadi lebih sensitive dan juga sering berair dan dipenuhi kotoran atau belekan.
7. Produksi keringat bayi jadi berlebih walau suhu dingin sekalipun. Keringat biasanya muncul di bagian dahi.
8. Ciri-ciri bayi alergi susu sapi lainnya adalah berat badannya yang berlebih atau bisa juga kurang. Hal ini dipicu kecenderungan bayi meminta minuman secara berlebihan demikian halnya sebaliknya.
9. Saluran kencing menjadi tergangu. Umumnya gejalanya berupa warna urin yang cenderung orange atau merah.
Selain ciri-ciri fisik, ternyata bayi yang mengalami kondisi alergi susu sapi juga bisa mengalami perubahan psikologis atau prilaku. Adapun gejala yang bisa Anda amati antara lain:
1. Gangguan bernama Neuro Anatomis yakni kondisi dimana bayi mudah kaget terlebih jika ada suara pengganggu. Bayi juga jadi lebih sering gemetar terutama pada bagian tangan, bibir dan kaki.
2. Gerakan motorik yang berlabihan juga merupakan ciri-ciri bayi alergi susu sapi. Gejalanya bisa berupa kepala atau mata bayi sering melihat ke bagian tas. Sementara itu kaki dan tangannya aktif bergerak dan susah diam. Kepalanya sering digerakkan secara kaku ke belakang sehingga ia ada dalam posisi melengkung.
3. Tidur yang terganggu terutama di malam hari menuju pagi. Bayi lebih gelisah dan bahkan tak jarang menangis, tertawa dan berteriak dalam tidurnya.
4. Agresifitas bayi meningkat terutama di usia 6 bulan.
5. Susah untuk berkonsentrsi dan mudah bosan terutama saat bermain. Saat meminum susu, perhatiannya dengan mudah akan teralih.
6. Kondisi emosi bayi meningkat dan mudah menangis juga tidak sabaran.
7. Gangguan Oral motor atau terlambat berbicara juga merupakan salah satu ciri-ciri bayi alergi susu sapi.
8. Impulsif, lebih sering berteriak dibandi mengoceh atau bergumam khas bayi.
9. Jika gejala ini berkepanjangan, bayi bisa saja mengalami kondisi ADHB dan juga Autis. Namun, alergi ini bukan pemicu hanya saja ia bisa memperberat bakat ADHB juga Autis sang bayi. Kerena itu, pahami ciri-ciri bayi alergi susu sapi secara benar agar bisa ditangani sedini mungkin.
Demikian Ciri-Ciri Bayi Alergi Terhadap Susu Sapi, Semoga Bermanfaat.